Kamis, 18 Februari 2010

Butterfly Effect

Repost si dari note di facebook, tapi kayanya bagus juga disharing lebih luas, hehe
*nb: mungkin di postingan kali ini nuansa bahasanya agak berbeda sesuai dengan komentar dari Dody:

"Entah kenapa, untuk kali ini, aku merasakan kata-katamu sangat berkualitas mas...

Tak seperti biasanya, berkualitas rendah dan menyampot..

kali ini, kurasakan nuansa yang berbeda..
sistematik dan berkualitas tinggi...
Salut..."


Aku baru aja nonton film ini, padahal film ini udah dari jaman jadul (2004), tapi baru hari ini nonton, sebelum nonton, iseng2 google dulu arti dari 'butterfly effect', soalnya penasaran aja, nemu di wiki, jadi istilah 'butterfly effect' itu berawal dari teori seorang profesor bahwa 1 kepakan sayap seekor kupu-kupu di hutan belantara Brazil, bisa menjadi badai tornado di Texas beberapa bulan kemudian, interesting fact, isn't it ? hehe.

jadi, inti dari butterfly effect ini adalah, hal kecil, bahkan yang sangat kecil, sampai-sampai sangat wajar jika kita mengabaikan keberadaannya, apapun itu, yang terjadi di saat ini, akan berpengaruh sangat amat besar sekali di masa depan.

beranjak dari situ juga ide film ini, jika mau lihat sinopsisnya secara lengkap di sini saja http://id.wikipedia.org/wiki/The_Butterfly_Effect.

Evan, sang pemeran utama film ini, mempunyai sahabat bernama Lenny, gadis yang dia sukai, Kelly, dan ibunya yang sangat dia sayangi.

Jadi ada 4 elemen penting di sini, sahabat, kekasih, ibu, dan dirinya sendiri.

Jadi Evan, pemeran utama di film ini, dengan cukup unik, mempunyai kemampuan untuk kembali ke masa lalu walau hanya untuk beberapa detik.

Namun, detik itulah yang sangat amat mempengaruhi hidupnya, dan hidup orang lain tentunya. Jadi misal, ada state di mana dia menemukan dirinya berbahagia bersama Kelly, namun ternyata Lenny saat itu hidupnya hancur dan dia gila, lalu diapun kembali ke masa lalu, mengubah kejadian di beberapa detik yang berpengaruh itu, dan setelah dia kembali ke masa ini, dia menemukan hidup Lenny berbahagia, tapi tidak begitu dengan Kelly, hidupnya hancur dan dia menjadi pelacur. Suatu waktu dia menemukan semua berbahagia, kecuali dirinya, dia cacat permanen, tentu dia tidak mau, dan mengulang kembali.

Begitu terus, Evan terus mengulang dan mengulang, dan setelah berkali-kali mencoba, akhirnya dia pun menyadari bahwa dia tidak pernah menemukan dirinya, Lenny, Kelly, dan ibunya sama-sama bahagia tanpa ada yang berkorban.

Sampai akhirnya dia melakukan langkah akhir, dan voila, tebak gimana state terakhir dari cerita ini ? kebahagiaan siapa yang terkorbankan ? hehe

Sebenarnya, yang terpikirkan olehku adalah, bagaimana kalau kita yang dapet pilihan kaya gitu, ga ada setengah-setengahan, ga ada jawaban diplomatis, dan semuanya akan menjadi kenyataan :

Kebahagiaan siapa yang bakal kita korbankan ? Diri sendiri ? Sahabat ? Kekasih ? Orang Tua ?

"You can't playing God, son !"

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Superb, what a webpage it is! This web site gives useful data to us, keep it up.


Also visit my webpage: online binary option trading

Anonim mengatakan...

Excellent article. I definitely love this site.
Stick with it!

Feel free to visit my page celebrity hairstyle